IPS juga berhak punya ruang!

IPAdan IPS itu  jurusan yang ada di sekolahku dulu (SMA), dua jurusan yang jika di lihat  sangat terbentang jauh perbedaannya, ntah itu hanya terjadi di sekolahku saja atau juga terjadi dimana pun sekolah yang ada di dunia ini…. OMG… IPS sepertinya ternomorduakan! . Apa bedanya IPA dan IPS ? bukankah kedua nya sama-sama pengetahuan yang tak terbatas untuk siapapun, ilmu yang tak hanya di wajibkan untuk kalangan-kalangan tertentu saja ?, tapi mengapa mereka yang memilih jurusan IPA dilakukan seleksi ? tapi tidak dengan IPS, begitu mudahnya kah mata pelajaran IPS dimata dunia??. Aku memilih Ips, karena mimpiku yang ada di IPS, aku ingin menjadi Guru IPS , apakah harus aku relakan cita-citaku hanya demi gengsi semata ?shiiitt… Mengorbankan masa depan kok cuma untuk gengsi.. Apa kata dunia??. Katanya orang IPA itu punya masa depan, lalu bagaimana dengan IPS ?. Pertanyaan yang ada di benak semua anak sosial saat ini.

Dulu mungkin IPS tidak menjanjikan apa-apa karena universitas-universitas membatasi jurusan hanya untuk anak IPA saja, tapi sekarang Universitas-universitas yang ada sekarang sudah menunjukkan keadilannya dengan membuka kesempatan untuk anak IPS bisa bersaing dengan sehat di bidang masing-masing, tapi kenapa keadilan itu seolah hanya obat penghilang pilu semata, buktinya aku saat masih SMA, seperti jadikan pembanding dengan adikku yang masuk IPS. Hanya dijadikan  anak bawang.

Mengapa IPS masih di lihat sebelah mata??. Kami bisa berdiri sendiri, kami bisa buktikan pada dunia bahwa kami pun punya ruang untuk masa depan yang sama seperti mereka yang memilih eksak sebagai pilihan hidupnya. Kami mungkin tak sepintar anak eksak yang selalu menggunakan teori untuk membuka logikanya, kami mungkin tak serajin mereka yang senang membaca buku agar hafal rumus, kami mungkin tak sama dan tak kan pernah sama. Karena kami belajar bukan hanya teori yang di jelaskan guru, bukan hanya menghafal rumus yang ternyata berkutat di satu titik, kami belajar lebih dari dunia kami, dunia yang menjadikan kami mandiri, yang menjadikan kami lebih dari mereka. Kami belajar semua yang benar-benar nyata dan pasti akan terjadi pada kehidupan kami kelak. Tak banyak yang bisa aku janjikan dari diriku sekarang, tapi begitu banyak yang bisa di janjikan oleh kita semua “Anak Sosial”.

Leave a comment