Laporan Bhakti Sosial di Panti Asuhan

Cerpen

DAMAINYA HATI BERBAGI BERSAMA ANAK-ANAK

PANTI ASUHAN UMAR BI KHATAB

Dosen Pengampu : Supardi, M.Pd

 

Disusun Oleh

Tiara Wahyu Rahmawati

Pendidikan IPS B/ 2010

NIM :10416244017

PENIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2012

 

  S

Sabtu,23 Desember 2012,

Di depan FIS  Pukul 09.00 berkumpul beberapa mahasiswa termasuk saya. Kami masih menunggu ketua panitia yang mengetahui tempat baksos agar kami bisa berangkat bersama.  Beberapa menit kemudian Adit dan Rifky datang

 

“ Ayo kita berangkat, sudah jam 09.00 lebih ini”, kata Rifky

“Kita tuh nunggu kalian daritadi karena kita nggak tah tempatnya”, balasku

“Barang bawaan kita banyak, tolong kamu bantu bawa alat tulisnya, motor kamu kan matic, bisa ditaruh depan”, ujar Rifky.

“Oke”, balasku

 

1 kardus alat tulis saya taruh depan motor dan kami langsung menuju panti Asuhan Umar Bin Khatab Jl. Wonosari km 11 bersama-sama. Kami melewati Berbah untuk menuju ke sana.

***Sesampainya di Panti Asuhan Umar bin Khatab***

 

            Panti Asuhan Umar Bin Khatab, beralamat di jl. Wonosari km 11 itu terlihat lumayan besar menurut saya ketika tiba disana. Suasana di panti kala itu masih agak sepi. Hanya terlihat beberapa anak panti yang berlalulalang di sekitarnya. Beberapa menit kemudian, seorang lelaki paruh baya keluar dari dalam ruangan. Dengan langkah yang sedikit tergesa, beliau menghampiri kami yang saat itu tengah berjajar di halaman

 

“Mas, Mbak silahkan masuk”, Kata lelaki paruh baya itu

 

Dengan membawa beberapa bingkisan yang telah dipersiapkan sebelumnya, kami pun masuk ke aula panti. Hal yang pertama saya lihat adalah, panti yang bersih, lumayan tertata rapi. Di ruangan tempat kami duduk terdapat keyboard dan 1 set sound. Menurut saya, ini sebuah penyambutan yang luar biasa.

Sesampainya di aula ,kami meletakkan semua perlengkapan yang kami bawa, seperti beras, kardus yang berisi alat tulis, maupun tas kami. Dengan sabar kami menanti kedatangan seluruh anak-anak panti datang dan duduk di aula. Setelah beberapa waktu terlewati, rombongan anak panti pun mulai mengisi penuh ruangan.Santri laku-laki duduk berjejer di selatan, dan santri putri duduk di barat.  Langsung  saja kami memulai acara dengan suasana yang ceria disertai perasaan sedikit was-was jika pagi itu hujan (karena mendung sudah sejak tadi menghantui). Saya merasa bahagia karena masing-masing dari kami karena bisa ikut berpartisipasi. Acara dimulai dengan  beramah tamah dengan pengurus panti, ketua panitia membuka acara, pihak panti menyambut dengan senang kedatangan kami, pihak panti pun banyak bercerita keseharian para santri. Ada yang bersekolah di SD,SMP, maupun SMK. Sebelum kami nantinya mengadakan lomba, kami disuguhi  unjuk kebolehan anak-anak panti bermain musik. Sofyan, Ya…..nama itu yang masih saya ingat sampai saat ini. Seorang anak laki-laki dengan tingkah laku lucu memainkan keyboard dengan bagus. Sungguh hati kami bergetar ketika kami semua menyenandungkan sholawat dan Asma Ul-Husna bersama anak-anak panti.

Selama kurang lebih 40 menit berlangsungnya acara pembukaan di dalam ruang aula, saya dan panitia lainnya bergegas keluar menuju  halaman panti. Sekalipun saya berperan sebagai panitia yang diberi amanah mengurusi lomba estafet kelereng. Saya pun ikut mempersiapkan lomba lainnya. Saat lomba makan kerupuk dimulai, saya melihat anak-anak tertawa lepas denganlomba yang kami adakan. Setelah selesai lomba makan kerupuk kami berpindah ke lapangan volly di utara  panti karena tempatnya lumayan luas menurut kami. Disini saya dan rekan-rekan lainnya berperan mempersiapkan peralatan seperti sendok dan kelereng. Sendok dicuci,lalu kelereng kami persiapkam.  Di sini, saya juga berpartisipasi dalam menberikan semangat kepada santriwan santriwati yang mengikuti setiap lomba.  Dalam pelaksanaan lomba masih saja berkali-kali terjadi ketidakpahaman peserta karena info/aturan perlombaan  yang diberikan kurang dipahami.

 

Santri     : “Mbak, ini gimana sih mainnya? Mbingungi !!”

Ya, pertanyaan itu berkali-kali terlontar dari santri. Ini disebabkan faktor anak-anak yang ramai maupun panitia yang riuh, sehingga saya pun juga  berkali kali memberikan penjelasan ke beberapa peserta, terutama santri putra.

Perlombaan pun dimulai, semua sangat senang. Suasana begitu ramai dengan teriakan dukungan para santri yang mengikuti lomba. Usai perlombaan estafet kelereng, dilanjutkan dengan lomba ranting/estafet air.  Para panitia yang mendapat tanggung jawab mengurusi lomba estafet air pun mengkoordinasikan tempat dan perlengkapan perlombaan. Banyak anak-anak yang malu mengikuti perlombaan, sehingga saya dan teman-teman panitia lainnya harus mengajak dan membujuk  santri untuk mengikuti lomba.  Saat peraturan permainan estafet air ini dibacakan, banyak santri putri protes karena takut kerudung dan bajunya basah. Namun lomba tetap dilaksanakan apapun alasan mereka, karena menurut kami, disini kami ingin ikut bersenang-senang juga, berbasah-basah juga .

Setelah acara perlombaan selesai, kami selaku panitia bersih-bersih tempat dilakukannya lomba tadi. Kami memberesi peralatan dan setelah itu kami menuju ke aula kembali.

Acara selanjutnya dimulai, dengan bercerita cerita kami menanyakan kesan dalam lomba hari itu. Banyak santri yang berkata senang, namun ada beberapa santri yang merasa biasa saja. Untuk memeriahkan acara pada siang itu, kami memberikan banyak doorprise dengan memberikan berbagai pertanyaan . Pemberian doorprise ini sekaligus  sebagai acara penutup dan kemudian kami bepamitan kepada perwakilan yang dituakan di panti untuk kembali pulang . Usai penutupan dilanjutkan dengan pemberian 1 set alat tulis dan snack untuk tiap-tiap santri .Rasa haru seketika meluap di sela-sela ruangan, saat kami saling berjabat tangan dengan mereka. Seuntai pesan yang selalu saya selipkan dalam sela-sela jabat tangan itu “Semangat ya! belajar ya rajin”.

Mereka adalah anak-anak panti yang hebat! , gumamku.Meski hanya dalam hitungan waktu kami di sana, namun perasaan kami serasa telah ikut berbaur bersama anak-anak dan suasana panti yang sangat damai.

Bagi saya pribadi, kegiatan bakti sosial di Panti Asuhan Umar Bin Khatab ini meninggalkan kesan yang begitu mendalam. Melihat senyum yang merekah di bibir mereka, membuat hati ini bergetar dan terus saja saya teringat betapa bahagianya mereka. Mereka adalah anak-anak panti yang hebat! Mereka tetap tersenyum dan berdiri tegar, meskipun cobaan yang menimpa mereka teramat besar. Kehilangan orang tua, keluarga dan tempat tinggal yang seutuhnya, tak membuat mereka putus asa. Dengan semangat  mereka tetap mengobarkan semangat meraih cita-cita setinggi langit . Sungguh saya tak bisa membayangkan bagaimana jika saya menjadi mereka.

Dari kegiatan yang kami laksanakan, semua berjalan dengan lancer meski cuaca saat itu mendung. Dari kegiatan itu, saya mendapat banyak pelajaran berharga, yakni  sebuah kebersamaan antar mahasiswa yang sangat menyenangkan dan terlihat sekali kekompakan kami di acara ini.

Sebagai bahan refleksi, saya bercermin dari keseharian anak-anak di Panti Asuhan Umar Bin Khatab  membuat saya belajar untuk lebih menghargai hidup. Kita hendaknya mensyukuri semua karunia yang telah Tuhan berikan kepada kita sehingga kita tak hanya mengeluh, mengeluh, dan terus mengeluh kepada kehidupan . Saya sangat bersyukur, saya lebih beruntung dibandingkan mereka.

Dari kegiatan ini,  kami (yang tergabung dalam Keluarga Besar P.IPS kelas B/2010 ),  mengucapan  terimakasih sebesar-besarnya  kepada seluruh pihak Panti Asuhan Umar Bin Khatab  yang telah memberikan ruang dan waktu kepada kami dalam melaksanakan kegiatan ini. Semoga silaturahmi ini akan tetap terjaga dan terjalin kembali  di masa yang akan datang

Leave a comment